Seputar Saya dan Next Trash Mei 1, 2010
Posted by wednesmandra in Bogi banget, karya seni, konser, musik, projekt.Tags: asangata, musik, next trash, noise
trackback
Sabtu, 24 April 2010 adalah hari yang cukup membahagiakan bagi saya. Karena saat itu juga saya dapat ikut berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh Yes No Klub. Sebuah acara gigs kecil tapi berharga karena di situ berkumpul sebagian kecil proyek-proyek musik cutting edge yang ada di Yogyakarta. Ya, seperti pesta kecil tapi lumayan berkualitas atmosfirnya, menyenangkan dan cukup bersahabat (jauh perbedaannya ketika anda menonton dangdutan gratis di kampung kampung, mabuk dan rawan kekerasan). Acara ini bernama Next Trash. Saya tidak tahu apa maksudnya, tapi kiranya ini berarti Sampah, hahaha performance yang jarang bisa dinikmati hanya dengan penganggapan seni biasa, karena di Next Trash sudah menampilkan beberapa karya kontemporer dari musisi musisi cutting edge.
Saya dan teman bermusik saya (Pawitra Warda) termasuk paling muda dari mas mas yang tampil di arena gigs itu. Pada mulanya kami cukup minder, tapi tidak begitu minder juga setelah kembali sadar bahwa ini acara Trash, acara sampah dan saya rasa saya bebas mau bereksplorasi di sini. Group musik saya hanya beranggotakan 2 orang, dikarenakan memang belum mendapat restu dari Tuhan untuk menambah personil. Lebih mengeksplorasi musik ke instrumental, tapi pada intinya memang saya sendiri ingin menonjolkan sound effect pada gitar saya yang cukup bisa dibilang ambient, menyerempet ke noise. Kami adalah Asangata. Kendala utama saya saat tampil adalah, saya belum lihai mengatur sound gitar sehingga bisa cukup kental dan dimengerti orang orang ketika bermain sebuah instrumen yang ber-ritme, lagu ciptaan kami.
Kami sangat berterimakasih kepada Mas Krisna yang telah merekomendasikan Asangata untuk tampil di event yang cukup berharga ini walau tidak sebesar konser di alun alun. Juga kepada Mas Wowok (Wok The Rock) bosnya acara ini. Buat semuanya yang mendukung acara ini, Thanks. Pada penghujung acara, saya diminta turut membantu performance dari sebuah group black noise milik Mas Krisna dan Ican Cangkang Serigala, namanya LIWOTH. Yah, cukup menyenangkan 😀
gambar dari: http://weneedmorestages.com dan http://yesnowave.com
oh halo saya jaza. saya menyaksikan anda live lho. cukup bagus kok. tapi aku lebih suka kalo kamu main dengan tambahan musik drum itu. kelihatan menyatu wed. hahaha. sekian dan terimakasih
wong nyelenehhhh !
maju terusss !:D
hasta la victoria siempre
dengan atau tanpa drum adalah tetap sound, maka sound itu untuk di dengar. matikan hasrat goyang dan pengharapanmu atas sebuah nada, irama, dan hentakan musik yang paling tidak membuatmu manggut manggut berlagak nikmat. karena pada hakikatnya sound itu adalah “pure”…
….dan noise itu “penghancuran”.
mengapa black? because we’re not white not even grey!
pokoke jos! tung tung tung tung jos!
WAKAKAKA ! SAMPAHE DO NGUMPUL